KEADAAN BANGSA ARAB SEBELUM MASA KENABIAN
Jarak antara masa kenabian Nabi Isa As dan Nabi
Muhammad Saw di jelaskan kurang lebih sekitar 700 tahun,masa tersebut di
namakan sebagai zaman
fatrah,yaitu zaman terputusnya masa kenabian antara Nabi Isa As dan Nabi Muhammad Saw.
Pada masa itu di sebut juga sebagai zaman
jahiliyah,yakni zaman di mana orang-orang sudah tidak lagi memiliki
figur seorang nabi,hingga banyak orang-orang pada masa itu melakukan
ibadah menurut kehendak mereka sendiri,dan ada pula yang kembali ke
jalan
animisme yakni menyembah berhala,dan kemudian ajaran
tersebut turun temurun mereka wariskan di selang kurun waktu 700 tahun
tersebut.Adapun nama berhala-berhala yang terkenal umum di sembah orang
pada zaman itu adalah
Latta,Uzza,Manat,dan Hubal.
Namun selain animisme,ada juga segolongan lainnya
yang masih memeluk agama lama yang di antaranya adalah agama
Yahudi,Nasrani,dan Majusi,dan hanya beberapa individu saja yang masih berpegang teguh kepada agama
Hanif,agamanya Nabi Ibrahim As.
Pada masa inilah bangsa arab menghadapi era
kehidupan jahiliyah,di mana pada saat itu ahklak dan moral sudah
jatuh,kehidupan sosial mereka yang buruk mengakibatkan kezaliman
merajalela di mana-mana,kaum yang lemah di tindas oleh kaum yang
dominan,anak-anak perempuan yang lahir di kubur hidup-hidup,kaum
perempuan di rengut kehormatannya,perzinaan berkembang,bahkan peperangan
antar kabilah-pun dapat saja terjadi hanya di karenakan masalah yang
sepele.Bahkan di ceritakan pada masa itu ada sekelompok orang yang
memasang taruhan ketika melihat seorang wanita yang tengah hamil besar
lewat di hadapan mereka,mereka bertaruh untuk menebak jenis kelamin bayi
yang tengah di kandung oleh wanita tersebut,dan untuk mengetahui menang
atau kalah,wanita itupun di bunuh dan perutnya di belah agar mereka
dapat mengetahui jenis kelamin bayi yang di dalam kandungan wanita
itu,begitu kejinya.
NABI MUHAMMAD KETURUNAN ORANG YANG DI KORBANKAN
Pada masa itu suku Quraisy mempunyai seorang tokoh
yang sangat di banggakan di karenakan keturunannya yang terhormat dan
juga karena hartanya yang banyak,dia adalah Abdul Munthalib,kakeknya
Nabi Muhammad Saw.Di ceritakan suatu ketika Abdul Munthalib pernah
bernazar bahwasanya jika saja Allah memberinya 10 orang anak
laki-laki,maka ia berjanji akan menyembelih salah satunya sebagai rasa
syukurnya kepada Tuhan.Keinginan itupun terpenuhi,ia di karuniai 10
orang anak laki-laki,dan salah satunya bernama Abdullah,bapak dari
Rasulullah Saw.
Di kala Abdul Munthalib hendak melaksanakan
nazarnya,kaumnya berusaha mencegah perbuatan itu supaya kelak hal
tersebut tidak menjadi tradisi di kalangan mereka.Dan akhirnya
kesepakatan-pun terjadi,setelah kaumnya menawarkan suatu pilihan,Abdul
Munthalib-pun menyetujui tawaran tersebut.
Mereka-pun mengundi nasib dengan anak panah,antara
Abdullah dan 10 ekor onta sebagai tebusannya,dan apabila anak panah
mengarah kepada Abdullah maka 10 ekor onta akan di genapkan.Ketika
mereka melaksanakan undian tersebut,anak panah pertama mengarah kepada
Abdullah,dan kemudian pada undian ke dua,anak panah kembali mengarah
kepada Abdullah,hingga kejadian tersebut terjadi sampai 10 kali,sampai
pada akhirnya anak panah tersebut berpihak kepada onta yang telah
mencapai 100 ekor.Akhirnya mereka-pun menyembelih onta.
Sejak kejadian tersebut,Abdul Munthalib semakin
sayang kepada Abdullah,terlebih ketika ia menyadari bahwa Abdullah
memiliki keistimewaan tersendiri dari pada anak-anaknya yang lain,yaitu
pada saat Abdullah mulai tumbuh dewasa,dari keningnya terpancar suatu
pancaran sinar yang tidak di miliki oleh orang pada umumnya.Dan ketika
usia Abdullah cukup mapan,Abdul Munthalib-pun memilihkan seorang gadis
dari Bani Zuhrah yang bernama Aminah Binti Wahab,kemudian merekapun di
nikahkan.Setelah pernikahan tersebut kilatan cahaya yang memancar di
kening Abdullah pindah menetap di perut Aminah ketika Aminah mulai
mengandung Nabi Muhammad Saw.
Abdullah-pun mulai menjalankan kewajibannya selaku
kepala keluarga.Ia keluar kota bersama rombongan dagang ke negeri
Syam,ketika dalam perjalanan pulang,Abdullah menderita sakit keras
sehingga ia-pun harus menetap di Madinah dengan paman-pamannya dari Bani
Najjar.Dan di sinilah akhirnya ajal menjemputnya,dan di sini pula
Abdullah di makamkan.
Ketika masa-masa kehamilan telah usai,hari
melahirkanpun tiba,namun Aminah tidak merasakan sakit seperti biasanya
di alami kaum wanita ketika melahirkan.Dan menjelang fajar,tepatnya pada
hari senin 12 Rabi'ul Awwal 571 M,yang bertepatan dengan tahun
gajah,Aminah-pun melahirkan seorang putra yang bernama Muhammad.
KISAH PASUKAN BERGAJAH
Kisah tentang pasukan bergajah adalah ketika Abrahah
al-Habsyi gubernur Yaman melihat bangsa Arab berbondong-bondong datang
ke Makkah untuk menunaikan ibadah Haji.Maka Abrahah-pun membangun gereja
besar di Shan'a dan ia ingin mengalihkan bangsa Arab untuk menunaikan
ibadah haji di sana.Hal ini di dengar oleh seorang dari Bani
Kinanah,salah satu suku Arab,kemudian ia memasuki gereja besar tersebut
dan melumuri dindingnya dengan kotoran.
Ketika mendapatkan kabar tersebut,Abrahah menjadi
marah besar,sehingga ia-pun mengumpulkan bala tentaranya untuk menyerang
Ka'bah,dengan mengerahkan 60.000 personil tentara dan Abrahah juga
melengkapi pasukannya dengan 9 ekor gajah,dan ia sengaja memilih seekor
gajah yang besar untuk di tungganginya,dan kemudian Abrahah beserta bala
tentaranya-pun berangkat menuju kota Makkah.
Abrahah mengkonsentrasikan pasukannya di pinggiran
kota Makkah,kemudian dari sana Abrahah beserta pasukannya bergerak untuk
memasuki kota.Namun ketika akan memasuki kota Makkah,gajah yang ia
tunggangi terdiam tidak bergerak sedikitpun menuju ke arah Ka'bah,dan di
saat Abrahah mengarahkan gajahnya ke arah lain,tiba-tiba gajah-gajah
tersebut bergegas melangkah,ketika gajah-gajah tersebut di palingkan
kembali ke arah Ka'bah,gajah-gajah tersebut kembali diam tidak
bergerak.Maka pada saat itulah Allah mengutus burung-burung Ababil
dengan berbondong-bondong kepada mereka,dan melempari mereka dengan batu
yang berasal dari tanah yang terbakar dan membuat mereka seperti
daun-daun yang di makan ulat.Di katakan pada saat itu setiap 1 ekor
burung membawa 3 buah batu,1 di paruh,dan yang 2 di kedua kakinya.Mereka
bagaikan kambing curian yang kacau balau,dan setiap orang yang terkena
batu tersebut tubuh mereka terpotong-potong,hingga kemudian
hancur.Mereka berguguran di jalan-jalan,sedangkan Abrahah sendiri
menderita sakit yang menyebabkan setiap ujung jari jemarinya rontok,dan
ia sampai di Shan'a dengan kondisi seperti anak burung,hingga akhirnya
ia-pun tewas menggenaskan.
Sedangkan kaum Quraisy berpencar-pencar berlarian ke
bukit-bukit dan gunung karena kawatir menjadi korban pasukan perang
Abrahah.Dan ketika mereka menyadari kejadian yang menimpa pasukan
Abrahah,merekapun kemudian berangsur-angsur keluar dari persembunyian
tempat mereka mengungsi,kemudian merekapun kembali ke rumah mereka
masing-masing.Peristiwa ini terjadi persis 50 hari sebelum kelahiran
Nabi Muhammad Saw.
Pada masa itu adalah kebiasaan bangsa Arab mencarikan
untuk bayi-bayi mereka wanita-wanita desa yang mau menyusui anak-anak
mereka agar dapat tumbuh dengan normal.Pada saat kelahiran
Muhammad,sekelompok orang-orang desa Bani Sa'ad tiba di kota Makkah
untuk tujuan ini.Kaum wanita berkeliling ke rumah-rumah untuk mencari
pelanggannya,dan setiap kali ada yang menjumpai Aminah dan
Muhammad,mereka berpaling di karenakan harga susuan yang di tawarkan
kepada mereka terlalu rendah di sebabkan kefakiran dan keyatimannya.Dan
salah seorang di antara mereka yang bernama Halimah as-Sa'diyyah pada
awalnya juga berpaling seperti halnya yang lain.Namun setelah ia
berkeliling dari rumah ke rumah,ia tidak menemukan seorangpun pelanggan
yang anak-anak mereka mau untuk di susui sehingga akhirnyapun Halimah
kembali kerumah Aminah dan mau menyusui Muhammad meski dengan harga yang
murah.
Pada saat itu Halimah datang ke Makkah bersama
suaminya dengan menunggangi seekor onta yang kurus dan lamban,sedangkan
dalam perjalanan pulang mereka harus membawa Muhammad Saw di dalam
pangkuannya.Namun anehnya saat perjalanan menuju pulang onta tersebut
berlari kencang sehingga meninggalkan onta-onta tunggangan lain di
belakangnya,hal itu sangat membuat teman-teman seperjalanannya menjadi
heran.Halimah juga menceritakan bahwasannya puting susunya tidak
memancarkan air susu sedikitpun,sehingga bayi-bayi yang di susuinya
selalu menangis karena kelaparan.Namun ketika Rasulullah menyedot
mengisap susunya seketika itu juga air susu keluar dengan deras.Ia juga
bercerita tentang kekeringan tanah miliknya di perkampungan Bani
Sa'ad.Namun setelah ia membawa Rasulullah ke rumahnya,tanahnya menjadi
subur dan ternaknya berkembang biak,sehingga kehidupannya berubah dari
sengsara menjadi berada.
Muhammad Saw menghabiskan masa 2 tahun dalam asuhan
Halimah,dan Halimah-pun begitu sangat menyukai Muhammad Saw,ia merasakan
sesuatu yang istimewa selama mengasuh Muhammad Saw.Setelah masa 2
tahun,Halimah-pun membawa kembali Muhammad Saw kepada ibunya dan
kakeknya di Makkah.Namun kerika Halimah mulai menyadari bahwa selama ia
mengasuh Muhammad Saw kehidupannya menjadi jauh lebih baik akan
keberkahannya,ia-pun memohon kepada Aminah agar Muhammad Saw tetap di
dalam asuhannya untuk ke 2 kalinya.Aminah-pun mengizinkan hal
tersebut,sehingga dengan hati yang bahagia Halimah kembali pulang ke
perkampungan Bani Sa'ad dengan membawa Muhammad Saw.
PERISTIWA PEMBELAHAN DADA
Ketika Muhammad Saw mendekati usia 4 tahun,pada saat
ia bermain dengan putra Halimah jauh dari rumahnya.Pada saat itu putra
Halimah berlari pulang dengan raut wajah penuh kecemasan.Ia meminta
supaya ibunya Halimah segera menjemput saudaranya Muhammad Saw,kemudian
Halimah menanyakan tentang kekawatiran putranya tersebut terhadap
Muhammad Saw,anaknya berkata,"Sungguh aku tadi melihat ada 2 orang
laki-laki berpakaian putih mengambil Muhammad dan menelentangkannya lalu
kemudian mereka membelah dadanya".Maka sebelum anak tersebut
melanjutkan ceritanya,Halimah-pun segera berlari mencari
Muhammad,setelah Halimah menemukan Muhammad,ia melihat Muhammad berdiri
di tempatnya tanpa bergerak.Wajahnya tampak kekuning-kuningan dan pucat
pasi,dengan penuh kekawatiran Halimah-pun bertanya kepada Muhammad
tentang apa yang telah terjadi kepada dirinya,lalu Muhammad-pun
mengatakan bahwasannya ia dalam keadaan baik-baik saja.Muhammad-pun
menceritakan bahwa sebelumnya ia di datangi oleh 2 orang laki-laki yang
berpakaian putih dan mereka membawanya,kemudian mereka membelah dada
Muhammad,mengambil hatinya dan mencucinya dengan air dingin,dan setelah
itu mereka-pun menaruhnya kembali di dadanya lalu kemudian mengusap
dadanya.Setelah itu 2 laki-laki itu-pun menghilang.
Halimah merasa penasaran dengan cerita itu,hingga
ia-pun meraba-raba dada Muhammad,namun ia tidak merasakan bekas apapun
di dada Muhammad,kemudian ia-pun membawa Muhammad kembali ke
rumahnya.Maka menjelang fajar pada hari berikutnya,Halimah membawa
Muhammad kepada ibunya di kota Makkah.Aminah merasa heran dengan
kembalinya Halimah membawa Muhammad sebelum waktunya,padahal ia menyukai
anak ini.Aminah-pun menayakan penyebab hal itu,kemudian Halimah-pun
menceritakan tentang peristiwa pembelahan dada Muhammad tersebut.
Aminah keluar bersama anaknya Muhammad ke Yastrib
(sekarang dengan nama Madinah) untuk menjumpai paman-pamannya dari Bani
Najjar dan menetap beberapa hari di sana,dan ketika dalam perjalanan
pulang menuju Makkah Aminah-pun meninggal dunia,dan di tempat itu juga
ia di kuburkan.
Muhammad berpisah dengan ibunya pada usia 4 tahun,dan di tangan kakeknya
Abdul Munthalib,ia-pun di asuh.Setelah genap usia 6 tahun,kakeknya-pun
meninggal dunia.Setelah kakeknya wafat,Muhammad-pun di asuh oleh
pamannya Abu Thalib.Meskipun Abu Thalib punya banyak tanggungan (anak)
dan harta yang sedikit,namun paman dan istrinya memperlakukan Muhammad
dengan baik.Muhammad anak yatim piatu ini sangat bergantung kepada
pamannya.Dalam kondisi inilah Muhammad mulai membentuk sifat
kepribadiannya.Ia tumbuh dengan pribadi yang jujur dan amanah,hingga
pribadi tersebut menjadi gelar baginya.Maka jika orang-orang
mengatakan,"Telah datang al amin",(orang yang di percaya),maka bisa di
tebak jika yang di maksud adalah Muhammad Saw.
Setelah melewati masa remajanya dan ia-pun beranjak
dewasa.Muhammad mulai mandiri dan mencari biaya untuk hidupnya
sendiri.Maka mulailah ia berpergian untuk bekerja dan berdagang.Awalnya
Muhammad Saw bekerja sebagai pengembala kambing.Kemudian Muhammad Saw
bergabung dengan rombongan dagang ke negeri Syam.Rombongan tersebut di
biayai oleh Khadijah,seorang janda kaya raya dan terpandang pada saat
itu.Khadijah mewakilkan hartanya kepada Maisarah,pembantunya sekaligus
orang yang mengatur segala urusannya.Dengan keberkahan dan keamanahan
Muhammad Saw perdagangan Khadijah mendapat laba besar yang sebelumnya
belum pernah ia alami.Dengan itu Khadijah bertanya kepada Maisarah
tentang perihal kejadian laba yang cukup besar tersebut.Maisarah
menceritakan bahwa Muhammad bin Abdullah yang menangani urusan barang
dan penjualan,dan dia juga yang menghadapi orang-orang dengan sangat
mengagumkan,sehingga laba yang besar bisa di peroleh tanpa ada unsur
penganiayaan.Khadijah mendengar penuturan Maisarah,dan dari situlah ia
mulai mengenal beberapa hal mengenai Muhammad bin Abdullah dan merasa
kagum kepadanya.
Khadijah mulai merasakan ketertarikan dan rasa
simpati yang besar kepada Muhammad Saw,sehingga Khadijah-pun mengutus
salah seorang kerabatnya untuk mengetahui tanggapan Muhammad bin
Abdullah tentang maksud dan tujuannya menawarkan Muhammad menjadi
suaminya.Ketika Muhammad di datangi oleh seorang wanita untuk menanyakan
akan hal tersebut,Muhammad bin Abdullah-pun menyetujui tawaran
itu.Akhirnya Muhammad Saw menikahi Khadijah dan kemudian Muhammad Saw
mengambil alih urusan harta dan perdagangan Khadijah,dan Muhammad
Saw-pun membuktikan kepiawaian dan kemampuannya dalam menangani harta
dan perdagangan istrinya tersebut.
Secara berturut-turut Khadijah hamil dan melahirkan
hingga memiliki beberapa orang putri yang di beri nama
Zainab,Ruqayah,Ummu Kultsum,dan Fatimah,serta dua orang putra yang
bernama Qosim dan Abdullah yang keduanya meninggal dunia pada usia masih
kecil.
MASA KENABIAN
Menjelang usianya yang ke empat puluh tahun,Muhammad
Saw sering menyendiri dan berkhalwat di gua Hira,yaitu gua yang berada
di gunung yang terletak Makkah.Di sanalah beliau menghabiskan waktu
selama berhari-hari dan bermalam-malam.Pada malam kedua puluh satu dari
bulan Ramadhan,yaitu ketika beliau berada di gua Hira dan telah berusia
empat puluh tahun,beliau di datangi malaikat Jibril yang berkata kepada
beliau,
"Bacalah!",Muhammad Saw menjawab,
"Saya tidak bisa membaca".Malaikat
Jibril-pun mengulangi kembali perintah membaca tersebut sampai tiga
kali,dan pada perintah yang ke tiga kalinya Jibril berkata:
"Bacalah
dengan nama Tuhanmu yang menciptakan*(Dia) yang menciptakan manusia dari
segumpal darah*Bacalah,dan Tuhanmu-lah yang Maha Pengasih*Yang
mengajarkan (manusia) melalui perantara Kalam*Dia mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak di ketahui".(QS.Al Alaq:1-5).
Setelah itu,Malaikat Jibril-pun meninggalkan Muhammad
Saw,dan beliau tidak kuat lagi berada di gua Hira.Akhirnya beliau-pun
pulang ke rumahnya dan menghampiri Khadijah dengan gemetar sambil
berkata:
"Selimuti aku..selimuti aku..!",maka Khadijah-pun
menyelimutinya,sehingga rasa takutnya berangsur reda.Kemudian beliau-pun
menceritakan pada Khadijah tentang apa yang tengah terjadi pada
dirinya,Muhammad Saw berkata,
"Sungguh aku khawatir terhadap diriku!".Khadijah-pun berkata,
"Sesekali
tidak wahai suamiku,demi Allah,Dia tidak akan merendahkan dirimu untuk
selamanya,sebab sesungguhnya engkau adalah orang yang yang menyambung
tali persaudaraan,menanggung beban kesusahan orang lain,memberi orang
yang tidak punya,menjamu tamu,dan menolong orang yang menegakkan
kebenaran".
Beberapa hari kemudian,beliau kembali ke gua Hira
untuk melanjutkan ibadahnya yang tersisa di bulan Ramadhan.Setelah bulan
Ramadhan berakhir,beliau turun dari gua Hira dan kembali ke
Makkah.Ketika sampai di tengah lembah,Malaikat Jibril mendatanginya
sambil duduk di atas kursi antar bumi dan langit,lalu turunlah ayat ini:
"Hai
orang-orang yang berselimut*Bangunlah,lalu berilah peringatan!*Dan
Tuhanmu Agungkanlah*Dan pakaianmu,bersihkanlah*Dan perbuatan
dosa,tinggalkanlah".(QS.Al Muddatsir:1-5).
Setelah itu,wahyu-pun turun secara terus menerus dan berkelanjutan.
Ketika Nabi Saw memulai dakwahnya,Khadijah masuk
islam terlebih dahulu dan bersaksi atas keesaan Allah dan kenabian
suaminya Muhammad Saw.Kemudian sebagai balas budi pada pamannya,Abu
Thalib yang telah mengasuh dan menjaganya sejak kepergian ibunda dan
kakeknya,Rasulullah Saw memilih Ali dari sekian banyak putra pamannya
untuk di didik di sisinya dan di tanggung nafkahnya.Dalam kondisi
seperti ini,hati Ali-pun terbuka dan akhirnya masuk islam.Setelah
itu,barulah Zaid bin Haritsah,seorang budak yang telah di merdekakan
oleh Khadijah.Rasulullah Saw juga bercerita kepada teman akrabnya,Abu
Bakar,maka ia-pun beriman dan membenarkannya tanpa ada keraguan.
Selanjutnya,Rasulullah Saw berdakwah secara
sembunyi-sembunyi.Di riwayatkan secara sembunyi-sembunyi di
sini,mengingat tempat para sahabat,pengikutnya dan orang-orang yang
mereka ajak masuk islam tersebut bersifat sangat rahasia.Sudah banyak
yang beriman kepada Rasulullah Saw namun mereka masih menyembunyikan
keislaman mereka.Karena jika satu saja urusan mereka terungkap,maka ia
akan menghadapi berbagai siksaan keras dari kaum kafir Quraisy hingga ia
murtad dari agama islam.
DAKWAH SECARA TERANG-TERANGAN
Setelah Rasulullah Saw berdakwah secara rahasia selama tiga tahun,lalu Allah menurunkan ayat:
"Maka
sampaikanlah olehmu (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang
di perintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orag yang
musyrik".(QS.Al Hijr:94).
Pada suatu hari Rasulullah Saw berdiri di atas bukit
Shafa memanggil suku Quraiys,hingga orang-orang-pun berkumpul
mengerumuninya.Di antara orang-orang tersebut terdapat paman beliau,Abu
Lahab,seorang tokoh yang paling memusuhi Allah dan Rasulullah
Saw.Tatkala orang-orang telah berkumpul,beliau berkata:
"Bagaimanakah
pendapat kalian jika seandainya aku memberitahukan kepada kalian bahwa
di balik gunung ini ada musuh yang tengah menanti kalian,apakah kalian
akan percaya kepada ucapanku?".Meraka menjawab:
"Yang terlintas di hati kami bahwa engkau adalah orang yang jujur dan dapat di percaya,tentu kami akan percaya".Kemudian Rasulullah Saw bersabda:
"Ketahuilah
bahwasannya aku adalah orang yang memberi peringatan kepada kalian
bahwa di hadapan kalian ada siksa yang sangat berat".Kemudian
Rasulullah Saw mengajak mereka untuk menyembah kepada Allah dan
meninggalkan berhala-berhala yang selama ini mereka sembah.Melihat hal
itu Abu Lahab langsung keluar dari kerumunan orang-orang dan berkata:
"Celakalah engkau Muhammad!,apakah di karenakan ini engkau mengumpulkan kami?".Setelah kejadian tersebut,Allah-pun menurunkan ayat:
"Celakalah kedua tangannya Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan
binasa*Tidak-lah bermanfaat kepadannya harta bendanya dan apa yang ia
usahakan*Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak*Dan (begitu
pula) istrinya,pembawa kayu bakar*Yang di lehernya ada tali dari
sabut".(QS.Al Lahab:1-5).
Dan kemudian Nabi Saw tetap melanjutkan
dakwahnya secara terang-terangan di tempat-tempat perkumpulan
orang-orang,dan mengajak mereka masuk agama islam,dan bahkan Nabi Saw
melakukan sholat di sisi ka'bah.Sementara itu,penyiksaan dan
penganiayaan orang-orang kafir Quraisy terhadap kaum muslimin semakin
bertambah hebat.Sebagaimana yang di alami sahabat Yasir dan Sumaiyah
yang pada akhirnya syahid,juga Amar,putra mereka.Bahkan Sumaiyah adalah
wanita pertama yang mati syahid di dalam islam akibat penyiksaan yang
berat dari kaum kafir Quraisy
.
Begitu juga penyiksaan yang di lakukan
Umayyah bin Khalaf dan Abu Jahal kepada Bilal bin Rabah.Sebelumnya,Bilal
masuk islam melalui perantara Abu Bakar.Suatu ketika Umayyah
memergokinya,lalu ia-pun memberikan siksaan-siksaan kepada Bilal bin
Rabah agar dia mau meninggalkan islam.Namun Bilal menolak dan bersikukuh
untuk tetap memeluk islam.Akhirnya Umayyah-pun membawa Bilal keluar
kota Makkah dalam keadaan terikat rantai.Setelah tubuhnya di
terlentangkan di atas padang pasir yang panas,kemudian di atas dadanya
di letakkan sebongkahan batu besar,hingga kemudian Umayyah melanjutkan
dengan mencambuk tubuh Bilal bin Rabah.Namun,berkali-kali Bilal hanya
mengucapkan kalimat
Ahad..Ahad (Yang Maha Esa),hingga suatu
ketika Abu Bakar melihat kejadian itu,lalu seketika itu juga Abu Bakar
membeli Bilal kepada Umayyah dan kemudian Abu Bakar memerdekakannya di
jalan Allah.
Di antara pelajaran dari berbagai penyiksaan yang
di alami oleh kaum muslimin pada saat itu,Rasulullah Saw melarang kaum
muslimin mengumumkan keislamannya (Membithonahkan),sebagaimana yang
beliau lakukan ketika berkumpul bersama mereka secara diam-diam.Karena
seandainya beliau berkumpul bersama mereka secara terang-terangan,maka
sudah barang tentu kaum musyrikin akan menghalang-halangi beliau dalam
menyampaikan pengajian dan bimbingan kepada kaum muslimin.Bahkan hal
tersebut bisa saja mendatangkan tawuran di antara dua kelompok,antara
kaum muslimin dan kaum musyrikin.Dan tentu Nabi Saw sudah memperkirakan
jika saja tawuran itu sempat terjadi,hal ini dapat menyebabkan
kehancuran dan kebinasaan kaum muslimin,mengingat jumlah mereka pada
saat itu masih begitu sedikit.Oleh karena itulah,pelajaran yang paling
berharga di sini adalah mereka harus masuk islam secara
sembunyi-sembunyi (Bithonah).Lain halnya dengan Rasulullah Saw,beliau
tetap berdakwah secara terang-terangan di hadapan orang-orang
musyrik,sekalipun beliau menerima tantangan keras,ancaman,bahkan
penganiayaan dari orang-orang kafir Quraisy.
HIJRAH KE HABASYI
Sehubungan dengan kerasnya teror,ancaman dan
penganiayaan yang di lakukan oleh kaum musyrikin kepada orang-orang yang
masuk islam,terutama pada orang-orang yang lemah.Rasulullah Saw meminta
para sahabatnya untuk hijrah ke Habasyi demi menyelamatkan agama mereka
di sisi raja Najasyi yang akan menjamin keamanan mereka,terutama
keamanan sebagian besar kaum muslimin yang mengkhawatirkan diri dan
keluarga mereka dari kaum Quraisy.Dan peristiwa ini terjadi tepatnya
pada tahun kelima dari masa kenabian.
Kemudian serombongan kaum muslimin yang berjumlah
kurang lebih 70 orang beserta keluarga mereka hijrah ke Habasyi.Di
antara mereka terdapat Ustman bin Affan beserta istrinya,Ruqayah.Namun
orang-orang kafir Quraisy berusaha merusak kedudukan mereka di Habasyi.
Orang-orang kafir Quraisy mengirim hadiah untuk
raja Habasyi dan memintanya menyerahkan kaum muslimin kepada
mereka.Orang-orang kafir Quraisy tersebut mengatakan kepada raja Habasyi
bahwa kaum muslimin tersebut telah menjelek-jelekkan Isa dan
Maryam.Tatkala raja Najasyi menanyakan hal tersebut kepada kaum
muslimin,kaum muslimin-pun menyampaikan pandangan mereka tentang Isa
dengan sebenar-benarnya.Kemudian,setelah mendengarkan penjelasan dari
kaum muslimin,raja Najasyi-pun mengamankan kaum muslimin dan menolak
menyerahkan kaum muslimin kepada orang-orang kafir Quraisy.
Pada tahun yang sama.di bulan Ramadhan,Nabi
Muhammad Saw keluar ke tanah suci Haram.Di sana telah berkumpul
sekelompok besar kaum kafir Quraisy,lalu Nabi berdiri di tengah-tengah
kerumunan mereka.Kemudian tiba-tiba Nabi Saw membacakan surat An
Najm,padahal orang-orang kafir tersebut sama sekali belum pernah
mendengarkan kalam Allah,mengingat sebelumnya mereka selalu saling
menasehati agar jangan ada di antara mereka yang mendengarkan ucapan
Muhammad sedikitpun.Namun ketika Nabi Saw membacakan surat An Najm
tersebut,telinga mereka yang mendengar seolah-olah tidak mampu berpaling
untuk tidak memperhatikan ayat-ayat tersebut satu demi satu.Tidak ada
di antara mereka yang beranjak dari tempatnya berdiri,seolah-olah mereka
terfokus akan kaidah ayat tersebut,sehingga sampai saat Nabi Saw
membaca ayat,
"Fasjudulloha wa'buduu" yang mengandung makna,'Maka
bersujudlah kalian kepada Allah dan sembahlah Dia'.Maka seketika itu
orang-orang kafir Quraisy yang mendengarkan kalam tersebut
bersujud.Setiap orang yang mendengarkan ayat tersebut tidak kuasa
menahan diri mereka untuk tidak bersujud.Kejadian tersebut menambah
celaan yang hebat dari orang-orang musyrik yang tidak melihat kejadian
tersebut.Ketika itu.mereka mendustakan Rasulullah Saw dan berkata bahwa
Muhammad itu telah memuji berhala-berhala mereka.Mereka juga berkata
bahwa syafaat berhala-berhala tersebut sangat di harapkan.Mereka
melakukan kebohongan tersebut untuk alasan sikap sujud mereka pada saat
itu.
ISLAMNYA UMAR BIN KHATAB
Keislaman Umar bin Khatab merupakan kemenangan
besar bagi kaum muslimin.Rasulullah Saw telah menjulukinya dengan Al
Faruq,karena Allah telah memisahkan antara hak dan yang bathil
karenanya.Beberapa hari setelah keislamannya,Umar berkata kepada
Rasulullah Saw,"Wahai Rasulullah,bukankah kita berada dalam
kebenaran?".Nabi menjawab,"Benar!".Umar berkata,"Lalu untuk apa kita
bersembunyi dan menutup diri?".Setelah mendengar ucapan itu,Nabi Saw
bersama kaum muslimin yang berada di Darul Arqom membentuk dua
barisan.Satu barisan di pimpin oleh Hamzah bin Abdul Munthalib,dan
barisan lainnya di pimpin oleh Umar bin Khatab,kemudian mereka menuju
jalan-jalan di kota Makah dalam gerakan yang menggambarkan suatu
kekuatan di dalam perjalanan dakwah secara terang-terangan.
Secara terus menerus orang-orang kafir Quraisy
berusaha memerangi kaum muslimin dengan berbagai macam
cara.Menyiksa,menganiaya,mengintimidasi,dan membujuk.Namun hal itu tidak
menghasilkan apa-apa,bahkan justru keyakinan dan keteguhan mereka
semakin kuat terhadap agama islam,hingga bahkan pengikut mereka semakin
bertambah satu demi satu.
Kemudian muncullah pemikiran baru orang-orang
kafir Quraisy untuk menghalang-halangi keberadaan kaum muslimin.Mereka
menulis lembaran-lembaran (perjanjian) yang di tanda tangani oleh mereka
semua dan di gantung di Ka'bah untuk meng-embargo kaum muslimin dan
Bani Hasyim.Embargo tersebut berlaku di segala aspek.Tidak boleh terjadi
transaksi jual beli,pernikahan,tolong menolong,dan bergaul dengan
mereka.Kaum muslimin terpaksa keluar dari kota Makah menuju ke salah
satu celah gunung di Makah yang bernama celah gunung Abu Thalib.Di sana
kaum muslimin sangat menderita,mereka di sana mengalami
kelaparan,kehausan,dan kesulitan-kesulitan lainnya.Orang-orang yang
mampu dari mereka menyumbangkan sebagian harta mereka,bahkan Khadijah
menyumbangkan seluruh hartanya.Wabah penyakit juga melanda mereka
sehingga menyebabkan kematian pada beberapa orang di antara mereka.Namun
demikian mereka mampu bertahan dan bersabar,tidak ada seorang-pun di
antara mereka yang mundur atau murtad dari agama islam.Embargo ini
berlangsung selama 3 tahun.Kemudian sekelompok pembesar kafir Quraisy
yang memiliki tali kekerabatan dengan beberapa orang dari Bani Hasyim
berusaha mencabut isi lembaran embargo tersebut dan mengumumkan pada
kalayak ramai.Ketika mengeluarkan lembaran,mereka menemukannya telah
termakan rayap,tidak ada yang tersisa kecuali satu sisi kecil yang di
atasnya tertulis lafadz
bismika allahumma (dengan menyebut
nama-Mu,ya Allah).Akhirnya krisis-pun berakhir dan kaum muslimin beserta
Bani Hasyim kembali ke kota Makah.Namun kaum kafir Quraisy tetap pada
sikap mereka yang bengis dalam memerangi dan memusuhi kaum muslimin.
TAHUN DUKA CITA
Sakit keras tengah di hadapi oleh Abu Thalib
sehingga ia-pun tidak mampu untuk beranjak dari tempat tidur,dan tak
lama kemudian ia-pun mengalami
sakaratul maut.Ketika itu Rasulullah Saw berada di sisi kepalanya berharap agar ia mau mengucapkan kalimat
Laa ilaha illallah sebelum
ajal kematiannya.Namun teman-temannya orang-orang kafir Quraisy yang
pada saat itu juga hadir pada detik-detik terakhir kematiannya,termasuk
tokoh mereka Abu Jahal,mencegahnya dengan mengatakan kepadanya,"Jangan
tinggalkan agama leluhurmu".Akhirnya ia-pun meninggal dunia dalam
keadaan musyrik.Maka kesedihan Rasulullah Saw atas kematian Abu Thalib
semakin berlipat ganda karena ia di tinggalkan oleh paman yang sangat di
cintainya,namun ia meninggal dalam keadaan tidak islam.
Tidak lama kemudian tepat dua bulan setelah kematian
Abu Thalib,Khadijah-pun meninggal dunia.Sehingga Rasulullah menghadapi
duka bathin yang sangat pedih.Sementara itu cobaan yang di alami kaum
muslimin setelah kematian Abu Thalib dan Khadijah justru semakin berat.
PERGI KE THAIF
Kaum Quraisy terus-menerus menganiaya,menguasai dan
menyakiti kaum muslimin sehingga Rasulullah Saw berputus asa untuk
memperbaiki keadaan kaum kafir Quraisy ini.Sampai pada suatu ketika
pikiran Rasulullah Saw tertuju kepada suku Taif.Nabi Saw berangan-angan
untuk menyampaikan dakwahnya kepada suku Taif dengan harapan Allah akan
memberi hidayah islam kepada penduduk suku ini.Dan dalam perjalanan
beliau ke Taif sebenarnya bukanlah suatu perjalanan yang mudah,mengingat
sulitnya jalan yang harus di tempuh dan melewati gunung-gunung bebatuan
tinggi yang mengelilinginya.Akan tetapi bagi Nabi Saw,setiap kesulitan
itu akan menjadi mudah bila mana semua itu di lakukan di jalan
Allah.Namun sedihnya justru penduduk Taif menolak beliau dengan sikap
yang buruk.Mereka menyuruh anak-anak kecil mereka melempari Rasulullah
Saw dengan batu sehingga tumit beliau berdarah.Kemudian Rasulullah-pun
kembali melalui jalan semula menuju Makah dengan keadaan sedih dan
susah.Lalu malaikat Jibril dan malaikat gunung menghampiri beliau.Jibril
memanggil beliau dan berkata,"Sesungguhnya Allah telah mengutus
kepadamu malaikat gunung untuk kamu suruh sesuai keinginanmu".Setelah
itu malaikat gunung berkata,"Hai Muhammad,jika kamu mau,aku akan
meruntuhkan kedua benda keras ini (gunung yang mengelilingi Makah) di
atas mereka".Nabi menjawab,"Justru saya berharap agar Allah mengeluarkan
dari keturunan mereka,orang yang mau menyembah Allah Azza wa Jalla,yang
tidak ada sekutu bagi-Nya".
Di antara beberapa debat yang di lancarkan kaum
musyrikin kepada Rasulullah Saw adalah,mereka menuntut beberapa mukjizat
tertentu darinya dengan tujuan menundukkan beliau,sehingga beliau di
anggap sebagai tukang sihir,dan hal ini terjadi berulang kali.Pernah
suatu kali mereka meminta agar Rasulullah dapat membelah bulan menjadi
dua,lalu beliau memohon kepada Allah untuk kemudian memperlihatkan
kejadian itu kepada mereka.Kaum Quraisy menyaksikan mukjizat ini untuk
waktu yang lama,namun mereka tetap saja tidak beriman.Bahkan mereka
mengatakan,"Muhammad telah bermain sihir di hadapan kami".Lalu seseorang
berkata,"Jika-pun Muhammad mampu menyihir kalian,namun ia tidak akan
mampu menyihir semua orang.Oleh karena itu mari kita tunggu orang-orang
yang sedang bepergian itu datang", dan kaum Quraisy menanyai mereka,lalu
mereka-pun menjawab,"Benar,kami telah melihatnya (bulan terbelah
dua)".Namun demikian kaum kafir Quraisy tetap saja di dalam kekafiran
mereka.Peristiwa terbelahnya bulan ini menjadi suatu pembuka untuk
sesuatu yang lebih besar dari itu.Yaitu peristiwa Isra' Mi'raj.
ISRA' MI'RAJ NABI SAW
Sekembalinya Rasulullah Saw dari Thaif dengan
berbagai peristiwa yang di alaminya,dan setelah kematian Abu Thalib yang
di susul Khadijah,serta siksaan dari kaum kafir Quraisy,maka
berkumpul-lah kesedihan ini di dalam hati Rasulullah Saw.Lalu datanglah
pertolongan dari Allah untuk Nabi Saw yang mulia ini.Pada malam ke 27
Rajab dari tahun ke 10 masa kenabian,ketika Rasulullah Saw
tertidur,tiba-tiba Malaikat Jibril datang dengan membawa Buroq,hewan
tunggangan yang mirip kuda dan memiliki dua sayap yang dapat berlari
kencang laksana kilat.Malaikat Jibril menaikkan beliau di atas hewan ini
yang kemudian dari sana beliau di naikkan ke langit dan melihat
tanda-tanda kebesaran Allah yang agung.Di langit inilah,shalat 5 waktu
di wajibkan kepada Rasulullah Saw dengan melalui beberapa proses.
Pada malam yang sama beliau kembali ke Makkah Al
Mukarromah dengan lapang dada dan keyakinan mendalam.Ketika memasuki
waktu subuh,beliau pergi ke Ka'bah dan menceritakan ke kalayak ramai
perihal peristiwa yang di alaminya,maka orang-orang kafir semakin
mendustakan dan mengejek beliau.Kemudian beberapa orang yang hadir
meminta beliau menggambarkan kepada mereka bentuk Baitul Maqdis.Ini
semua untuk melemahkan beliau.Maka beliaupun menggambarkan kepada mereka
bentuk Baitul Maqdis bagian demi bagian.Namun demikian kaum musyrikin
tidak merasa cukup dengan jawaban ini.Mereka berkata,"Kami menginginkan
petunjuk yang lain!",beliau menjawab,"Dalam perjalanan saya bertemu
dengan rombongan yang akan datang ke arah Makkah".Lalu beliau
memberitahukan kepada mereka jumlah onta rombongan ini,dan waktu
kedatangan mereka.Dan apa yang di terangkan Rasulullah Saw ini ternyata
benar.Namun orang-orang kafir tetap sesat pada kekafiran dan penolakan
mereka,serta tidak mau membenarkan.Pada pagi harinya,Malaikat Jibril
datang dan mengajarkan Rasulullah Saw tata cara shalat 5 waktu beserta
waktu-waktunya.Sebelumnya shalat hanya di lakukan 2 rakaat di waktu
subuh dan 2 rakaat di waktu sore.
Pada masa-masa ini Rasulullah Saw lebih memusatkan
dakwahnya kepada orang-orang yang datang ke Makkah,setelah kaum kafir
Quraisy tetap berpaling dari kebenaran.Ketika itu Rasulullah Saw menemui
orang-orang dalam perjalanan mereka dan tempat-tempat singgah
mereka,untuk menawarkan kepada mereka agar masuk islam,sekaligus
menjelaskan tentang islam.Namun paman beliau,Abu Lahab,selalu mengikuti
beliau untuk memperingatkan orang-orang untuk tidak menerima beliau
serta ajakan beliau.
Pernah suatu waktu Rasulullah Saw mendatangi
penduduk Yastrib dan mendakwahi mereka.Mereka mendengarkan beliau dan
bersepakat untuk menjadi pengikut dan beriman kepada beliau.Sebelumnya
penduduk Yastrib tersebut pernah mendengar dari orang-orang Yahudi bahwa
dalam waktu dekat akan ada seorang nabi yang di utus.Oleh karena itu
ketika beliau mendakwahi mereka,mereka mengerti bahwa beliau adalah nabi
yang di sebutkan orang-orang Yahudi tersebut.Maka mereka segera masuk
islam dan berkata,"Jangan sampai kalian di dahului orang-orang Yahudi
untuk masuk islam".Mereka semua berjumlah 6 orang.Lalu pada tahun
berikutnya datang-lah 12 orang laki-laki,mereka berkumpul dengan
Rasulullah Saw,meminta beliau mengajari mereka tentang islam.Ketika
mereka kembali ke Yastrib,Rasulullah Saw mengutus Mush'ab bin Umair
menyertai mereka dan mengajarkan Al Qur'an dan menjelaskan hukum-hukum
agama kepada mereka.Ternya Mush'ab bin Umair mampu mendapatkan pengaruh
di tengah-tengah masyarakat Yastrib (Madinah).Setelah menghabiskan masa
1 tahun,Mush'ab kembali ke Makkah,dan ikut bersamanya 72 orang
laki-laki dan 2 orang perempuan dari penduduk Yastrib (Madinah).Maka
Nabi Saw mengumpulkan mereka,dan mereka-pun berjanji untuk menolong
agama Allah dan melaksanakan perintahNya.Hingga kemudian mereka kembali
ke Yastrib.
TEMPAT DAKWAH YANG BARU
Yastrib atau sekarang lebih di kenal dengan Madinah
ketika itu menjadi tempat perlindungan yang aman bagi islam dan
pembawanya.Kerena itu kaum muslimin mulai berhijrah ke sana.Namun kaum
kafir Quraisy tetap bertekad menghalang-halangi mereka
berhijrah.Sehingga beberapa orang hendak berhijrah menjumpai berbagai
macam penganiayaan dan siksaan.Ketika itu kaum muslimin berhijrah secara
sembunyi-sembunyi karena takut akan teror yang di lakukan kaum kafir
Quraisy.Berbeda dengan hijrahnya Umar bin Khatab,yang menandakan
keberanian dan tantangan.Karena ketika itu ia menyandang pedangnya dan
membawa panahnya tatkala keluar menuju Ka'bah dan bertwaf di
sana.Kemudian ia tampil di hadapan kaum kafir Quraisy dan berkata kepada
mereka,"Barang siapa yang ingin istrinya menjadi janda dan anaknya
menjadi yatim,hendaklah ia menjumpaiku sebab aku akan
berhijrah".Kemudian ia pergi dan tidak seorangpun yang berani
merintanginya.Berbeda dengan Abu Bakar as-Shiddiq,ia meminta izin kepada
Rasulullah Saw untuk ikut berhijrah,namun beliau menjawab,"Jangan
tergesa-gesa!,mudah-mudahan Allah memberimu teman (untuk berhijrah)".
Keadaan ini terus berlanjut sampai sebagian besar
kaum muslimin telah berhijrah.Kaum Quraisy semakin menggila tatkala
mengetahui hal itu,dan mereka khawatir akan ketinggian Muhammad Saw dan
dakwahnya.Lalu mereka memusyawarahkan hal ini dan mereka bersepakat
untuk membunuh Rasulullah Saw.Abu Jahal berkata,"Menurut pendapatku kita
beri sebilah pedang kepada seorang pemuda yang kuat dari masing-masing
kabilah kita,lalu mereka mengepungnya dan memukulnya secara
serentak,sehingga darahnya terpisah-pisah pada beberapa kabilah dan Bani
Hasyim tidak kuasa untuk memusuhi semua orang".Namun Allah
memberitahukan rencana tersebut kepada Nabi Saw.Lalu beliau bersama Abu
Bakar bersepakat melakukan hijrah.
Pada malam harinya Rasulullah Saw meminta agar Ali
bin Abi Thalib tidur di tempat beliau,sehingga orang-orang mengira
bahwa beliau masih berada di rumahnya.Beliau juga memberitahukan kepada
Ali bahwa tidak ada paksaan (dari mereka).Ketika sekelompok orang yang
sudah di atur untuk membunuh Nabi Saw tiba di rumah Nabi Saw,mereka
segera mengepung rumah tersebut.Mereka melihat Ali berada di tempat
tidur dan menggangap ia adalah Muhammad,lalu mereka menunggunya keluar
untuk selanjutnya menghabisi dan membunuhnya.Rasulullah Saw keluar
ketika mereka mengepung rumah,lalu beliau menaburkan debu di atas kepala
mereka sehingga Allah mengambil penglihatan mereka.,sehingga mereka
tidak merasakan beliau keluar.Rasulullah keluar menuju rumah Abu
Bakar,kemudian keduanya berjalan kurang lebih 5 mil dan bersembunyi di
gua Tsur.
Pemuda-pemuda kafir Quraisy tersebut tetap
menunggu hingga waktu subuh.Ketika memasuki subuh,Ali bangkit dari
tempat tidur Rasulullah Saw dan langsung jatuh ke tangan mereka,lalu
mereka bertanya tentang Rasulullah Saw,namun Ali tidak memberitahu
apapun kepada mereka.Mereka memukulnya dan melumpurinya dengan
lumpur,namun tetap tidak ada gunanya.kemudian kaum kafir Quraisy
mengirimkan pencarian di segala penjuru,dan akan memberikan 100 ekor
onta kepada siapa yang dapat menangkap Muhammad hidup atau mati.
Dalam pencarian itu mereka sampai ke gua
Tsur,sampai-sampai jika seorang dari mereka melihat ke arah kedua
kakinya,niscaya ia akan melihat Nabi Saw dan Abu Bakar.Di saat Abu Bakar
sangat mengkhawatirkan keselamatan Rasulullah Saw,beliau bersabda
kepadanya,"Hai Abu Bakar,bagaiman menurutmu tentang 2 orang sedangkan
Allah yang ke 3 nya?.Janganlah kamu khawatir,sesungguhnya Allah beserta
kita".Namun anehnya mereka tidak melihat Nabi Saw dan Abu Bakar.Keduanya
tetap berada di dalam gua selama 3 hari dan kemudian berangkat ke
Madinah.Ketika itu,perjalanan sangat panjang di tengah terik matahari
yang sangat menyengat.
Pada waktu sore di hari ke 2,keduanya melintasi
sebuah kemah yang di dalamnya ada seorang wanita bernama Ummu
Ma'bad.Keduanya meminta makanan dam minuman darinya,namun mereka hanya
mendapatkan seekor kambing yang sangat kurus,yang karena lemahnya,tidak
bisa pergi ke tempat pengembalaannya dan tidak memiliki air susu
setetes-pun.Lalu Rasullah Saw bergegas menghampirinya dan mengusap
susunya,lalu memerahnya hingga satu wadah besar.Ummu Ma'bad terdiam
heran atas apa yang di lihatnya,dan mereka semua-pun meminum air susu
tersebut hingga mereka merasa kenyang.Lalu Rasulullah Saw memerahnya
kembali hingga memenuhi wadah tersebut dan meninggalkan untuk Ummu
Ma'bad.Setelah itu beliau melanjutkan perjalanannya.
Penduduk Madinah telah mengawasi kedatangan dan
menunggu Rasulullah Saw setiap hari di luar Madinah.Pada hari
kedatangan beliau,mereka menyambut beliau dengan gembira.Beliau singgah
di Quba,yaitu masjid yang pertama kali di bangun dalam islam.
Pada hari ke 5,beliau berjalan ke Madinah dan
kebanyakan kaum Anshar berusaha meraih Rasulullah Saw dan berharap
memperoleh kemuliaan dengan menjamu Rasulullah Saw di sisi Mereka.Maka
mereka memegang tali onta beliau dan beliaupun berterima kasih kepada
mereka dan bersabda,"Biarkanlah kemana onta ini berjalan,karena ia telah
di perintah".Tatkala onta tersebut sampai pada tempat yang Allah
perintahkan,maka ia akan duduk.Beliau tidak turun dari ontanya sehingga
onta tersebut bangkit dan berjalan sedikit,lalu menoleh dan kembali
lagi.Akhirnya onta tersebut duduk di tempat semula,dan beliau-pun tutun
dari ontanya.Tempat itulah yang kemudian menjadi masjid
Nabawi.Rasulullah Saw singgah di rumah Abu Ayyub al-Anshari.Sedangkan
Ali bin Abi Thalib,ia tetap berada di Makkah selama 3 hari sepeninggal
Nabi Saw,kemudian ia keluar menuju Madinah menyusul Nabi,dan berjumpa
dengan Nabi Saw di Quba.
RASULULLAH SAW DI MADINAH
Akhirnya Rasulullah Saw membangun masjidnya di
tempat ontanya duduk,yang mana tanah tersebut telah di beli Nabi Saw
sebelumnya kepada para sahabatnya.Beliau juga mempersaudarakan antara
kaum Muhajirin (sahabat yang datang dari Makkah) dan kaum Anshar
(penduduk Madinah yang menolong kaum Muhajirin).Beliau menjadikan bagi
setiap orang Anshar seorang saudara dari kaum Muhajirin yang ikut
bersamanya dalam kepemilikan hartanya.Kaum Muhajirin dan kaum Anshar
mulai bekerja sama,dan hubungan persaudaraan mereka semakin bertambah
erat.Sementara itu di sisi lain kaum kafir Quraisy memiliki hubungan
erat dengan orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah (Yastrib),lalu
mereka berusaha mengobarkan kekacauan dan perpecahan di kalangan kaum
muslimin dan mengancam akan menghabisi mereka.Dengan demikian,ancaman
telah menyelimuti kaum muslimin dari dalam dan luar
Madinah.Sampai-sampai para sahabat tidak tidur di malam hari kecuali
dengan persiapan senjata di samping mereka.
Dalam situasi seperti ini Allah mengizinkan mereka
untuk berperang.Lalu Rasulullah Saw mulai menyusun pasukan mata-mata
untuk memantau pergerakan musuh,di samping itu pasukan ini juga di
tugaskan untuk menghadang kafilah-kafilah dagang mereka.Dengan tujuan
untuk memaksa mereka merasakan kekuatan kaum muslimin,sampai mereka mau
menyerah dan memberi kebebasan bagi kaum muslimin dalam penyebaran
agama islam dan melakukan aktifitasnya.Berbagai ikatan perjanjian dan
sumpah juga telah di lakukan dengan beberapa kabilah.
PERANG BADAR KUBRA
Rasulullah Saw pernah suatu ketika membulatkan
tekad untuk menghadang salah satu kafilah dagang kafir Quraisy.Beliau
keluar dengan membawa pasukan yang berkekuatan 313 orang tentara,yang
hanya di bekali 2 ekor kuda dan 70 ekor onta.Sementara kafilah dagang
kafir Quraisy terdiri dari 40 orang,yang di pimpin oleh Abu Sofyan
dengan membawa 1000 ekor onta.Hanya saja Abu Sofyan telah terlebih
dahulu mengetahui pergerakan pasukan kaum muslimin yang langsung di
pimpin oleh Nabi Muhammad Saw ini.Lalu ia mengirim utusan ke Makkah
untuk memberitahukan hal ini,sekaligus meminta bala bantuan.Abu Sofyan
mengalihkan rute perjalanannya dari jalan umum yang biasa di lalui ke
rute yang lain,sehingga mereka tidak bertemu dengan rombongan pasukan
kaum muslimin.Sedangkan bala bantuan kafir Quraisy dari Makkah yang di
pimpin oleh Abu Jahal telah bergerak keluar dengan membawa 1000 orang
tentara kafir.Tidak jauh dari Makkah,utusan Abu Sofyan datang
mengabarkan kepada Abu Jahal bahwasannya rombongan kafilah mereka telah
selamat dari hadangan kaum muslimin,dan meminta bala bantuan itu untuk
kembali saja ke Makkah.Akan tetapi Abu Jahal menolak untuk kembali,ia
memerintahkan pasukan yang di pimpinnya untuk terus melanjutkan
perjalanan ke badar.
Setelah mengetahui kaum kafir Quraisy keluar dari
Makkah dengan membawa pasukan perang,Rasulullah Saw bermusyawarah dengan
para sahabat untuk mengatasi situasi tersebut,hingga akhirnya semuanya
bersepakat untuk terus maju dan menghadapi pasukan kafir Quraisy dalam
peperangan.Di pagi hari jum'at,tanggal 11 Ramadhan tahun ke-2 H,pasukan
muslimin dan pasukan kafir Quraisy saling berhadapan di medan
Badar.Meskipun jumlah pasukan muslimin pada saat itu kalah jauh dari
jumlah pasukan kaum kafir Quraisy,namun Rasulullah Saw telah memberikan
semangat dan kekuatan moral yang tinggi kepada pasukan kaum muslimin
dengan pilihan mati syahid atau kemenangan yang besar,sehingga hal itu
memberi suatu kekuatan yang berlipat ganda di hati kaum muslimin,dan
terjadilah pertempuran yang dahsyat.Peperangan yang melelahkan ini di
akhiri dengan kemenangan kaum muslimin,14 orang di antaranya gugur
sebagai syahid.Sedangkan dari pihak pasukan kafir Quraisy 70 orang
tewas,dan 70 orang lainnya di tawan.
Di tengah berkecamuknya perang ini,Ruqayah,putri
Rasulullah Saw yang juga istri dari Ustman bin Affan meninggal dunia di
Madinah,ketika itu ia di temani suaminya (Ustman) di Madinah.Ustman
tidak ikut dengan rombongan kaum muslimin pada saat itu karena ia di
perintahkan oleh Rasulullah Saw untuk tetap mendampingi istrinya yang
sedang sakit keras.Setelah perang Badar,Rasulullah Saw menikahkan Ustman
dengan putri beliau yang ke 2,Ummu Kultsum.Atas dasar ini Ustman
mendapat gelar
Dzunnurain (yang memiliki dua cahaya),karena ia telah menikahi 2 putri Rasulullah Saw.
Setelah perang Badar,kaum muslimin kembali ke
Madinah dengan gembira atas kemenangan dari Allah,dengan membawa para
tawanan dan ghanimah (harta rampasan perang).Di antara tawanan ada yang
telah menebus dirinya,ada yang di lepaskan tanpa tebusan,dan ada juga
yang menebus dengan mengajar 10 orang anak muslimin untuk membaca dan
menulis.
PERANG UHUD
Setelah perang Badar,terjadi peperangan lain antara
kaum muslimin dan kafir Makkah.Peperangan kedua setelah perang Badar
adalah perang Uhud.Pada perang ini kaum muslimin mengalami
kekalahan.Karena mereka tidak mentaati perintah Rasulullah Saw dengan
strategi yang sudah di atur oleh Rasulullah Saw.Pada saat peperangan
Uhud ini,tentara pasukan kafir berkekuatan 3.000 personil.sedangkan
tentara kaum muslimin berjumlah 700 personil.
Setelah perang Uhud,orang-orang Yahudi yang berada
di Madinah keluar menuju Makkah dan menyatakan diri bergabung bersama
pasukan kafir yang berada di Makkah untuk melakukan aliansi melawan
pasukan kaum muslimin.Kaum kafir Makkah-pun menyetujui aliansi yang di
ajukan oleh orang-orang Yahudi tersebut.Sikap kaum Yahudi ini tidak
berhenti sampai di sana,mereka juga melakukan propaganda dan menyerukan
kepada kabilah-kabilah yang lain untuk bergabung,hingga sebagian besar
kabilah tersebut ikut bergabung dengan aliansi pasukan kafir Makkah.Maka
berkumpullah suatu pasukan yang berkekuatan besar untuk memerangi kaum
musliumin.Jumlah bala tentara kaum kafir beserta aliansinya pada saat
itu mencapai 10.000 personil.Mereka serentak berangkat menuju Madinah
dari berbagai penjuru untuk melakukan penyerangan besar-besaran.Hingga
Makkah pada saat itu terkepung dari segala arah.
Sebelum pengepungan terjadi,Rasulullah Saw telah
mendengar gerakan musuh tersebut,kemudian beliau bermusyawarah dengan
para sahabat-sahabatnya untuk mengatur siasat perang.Salman al-Farisi
menyarankan agar kaum muslimin membuat parit-parit yang mengelilingi
kota Madinah,tepatnya di tempat-tempat yang tidak bergunung untuk
menutup pergerakan pasukan kafir mendekati Madinah.Pasalnya Salman
al-Farisi memperhitungkan,jika pasukan yang berkekuatan sebesar itu
secara logika mustahil untuk di hadapi berhubung jumlah pasukan kaum
muslimin yang pada saat itu kalah jauh lebih sedikit dari pada bala
tentara kaum kafir.Akhirnya Rasulullah Saw menyetujui usulan Salman
al-Farisi tersebut.Kemudian Nabi Saw memerintahkan kaum muslimin yang
ada di Madinah bahu membahu mengali parit-parit di sekitar Madinah,dalam
waktu singkat parit-parit tersebut dapat terselesaikan.Selama hampir 1
bulan,pasukan kafir tidak mampu menyeberangi parit-parit yang di buat
sebagai lapisan pertama benteng pertahanan kaum muslimin dari serangan
bala tentara kaum kafir.Dalam masa-masa pengepungan itu,bala tentara
kafir bertahan di pos-pos mereka di seberang parit di luar
Madinah.Kemudian Allah mengirimkan angin yang sangat dahsyat kepada bala
tentara kafir tersebut,sehingga memporak porandakan kemah-kemah
mereka,dan rasa takut benar-benar telah menyelimuti bala tentara kafir
pada saat itu dengan di tambah kekurangan logistik makanan dan air
minum,serta berjangkitnya wabah penyakit.Hingga akhirnya bala tentara
kafir itu mundur dan kembali ke Makkah.
PENAKLUKAN KOTA MAKKAH
Pada tahun 8 Hijriah,Rasulullah Saw memutuskan
untuk menaklukan kota Makkah.Maka pada tanggal 10 Ramadhan,beliau
berangkat bersama puluhan ribu tentara kaum muslimin menuju
Makkah.Pasukan muslimin memasuki Makkah tanpa perlawanan apapun dari
orang-orang kafir.Di mana akhirnya kaum kafir Quraisy menyatakan
menyerah dan Allah memberikan kemenangan yang besar pada kaum
muslimin.Sesampai di Makkah Rasulullah Saw langsung menuju ka'bah untuk
melakukan thawaf dan shalat 2 rakaat di dalamnya.Kemudian beliau
menghancurkan dan melempar keluar berhala-berhala yang ada di dalam
ka'bah dan sekitarnya.Rasulullah Saw berdiri di pintu Ka'bah,sedangkan
kaum kafir Quraisy berbaris di masjid Haram menantikan keputusan dan
tindakan Rasulullah Saw kepada mereka selanjutnya.Rasulullah Saw berkata
kepada orang-orang kafir itu,"Wahai kaum Quraisy!,apakah yang akan aku
lakukan terhadap kalian?".Mereka menjawab,"Kebaikan angkau wahai saudara
yang baik dan anak dari saudara yang baik pula".Rasulullah Saw
berkata,"Pergilah!,kalian telah bebas!".Rasulullah Saw telah memberikan
tauladan yang agung dengan memaafkan musuh-musuhnya yang telah
menyiksa,menyakiti,membunuh para sahabatnya,dan mengusir kaum muslimin
dari kampung halamannya sendiri.
Setelah penaklukan kota Makkah,manusia
berbondong-bondong memeluk islam.Pada tahun ke-10 Hijriyah,Rasulullah
Saw melaksanakan haji dan itulah satu-satunya haji yang di lakukan
beliau bersama 100.000 orang.Dan setelah itu beliau kembali ke Madinah.
WAFATNYA RASULULLAH SAW
Sekitar 2 bulan setengah,setelah kembalinya
Rasulullah Saw dari menunaikan ibadah haji,Rasulullah Saw menderita
sakit.Dan hari demi hari,sakitnya semakin bertambah parah.Setelah merasa
sudah tak mampu menjadi imam shalat,beliau meminta Abu Bakar untuk
menggantikannya,tepat tanggal 12 Rabi'ul Awwal,hari senin,akhirnya
beliau wafat menghadap kepada Allah dalam usia 63 tahun.
Berita wafatnya Rasulullah Saw sampai kepada
sahabat dengan cepat,hampir saja mereka tidak sadar dan tidak
mempercayai berita kematian Rasulullah Saw,hingga akhirnya Abu Bakar
as-Shiddiq bangkit untuk menenangkan mereka dan menjelaskan bahwa
Rasulullah Saw hanya manusia biasa yang juga mati seperti halnya manusia
yang lain.Mereka-pun akhirnya sadar.Acara memandikan,mengkafani,dan
memakamkan Rasulullah Saw telah di laksanakan.Dan setelah kematian
Rasulullah Saw,kaum muslimin mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah
(pemimpin) mereka yang pertama setelah Rasulullah Saw.
Masa kehidupan Rasulullah Saw di Makkah sebelum di
angkat menjadi Rasul selama 40 tahun,dan setelah menjadi Rasul selama
13 tahun.Sedangkan di Madinah beliau hidup selama 10 tahun.
AHLAK RASULULLAH SAW
Rasulullah Saw adalah orang yang sangat pemberani.Ali bin
Abi Thalib berkata,"Jika keadaan kami sangat kritis dan musuh sudah
saling berhadapan,maka kami berlindung kepada Rasulullah Saw".Rasulullah
Saw adalah orang yang sangat pemurah,tidak pernah ketika di mintai
sesuatu dan beliau berkata,"Tidak".Rasulullah Saw adalah orang yang
sangat pemaaf,beliau tidak pernah membalas atau marah.Kecuali jika
kehormatan agama telah di lecehkan,maka beliau akan membalasnya demi
Allah.Orang yang dekat dengan beliau maupun yang jauh,dan orang yang
lemah maupun yang kuat mendapatkan hak yang sama dari beliau.Beliau
menegaskan bahwa tidak ada orang yang lebih mulia dari orang lain
kecuali karena ketaqwaannya,dan manusia adalah sama.Umat-umat terdahulu
menjadi binasa karena berlaku diskriminatif,yaitu jika seorang tokoh
mencuri maka mereka membiarkannya,dan jika orang yang lemah melakukannya
maka mereka menghukumnya.Rasulullah Saw bersabda,"Demi Allah, jika
Fatimah binti Muhammad mencuri,pasti aku akan memotong tangannya".